Rekayasa biochar, seperti yang kita ketahui dapat dibuat dari berbagai sumber seperti limbah kayu, sisa tanaman, limbah hewan, kulit kacang, biomassa alga, serbuk gergaji, ampas tebu, limbah teh, dan biosolid. Penambahan biochar ini memiliki manfaat dan keuntungan yang luar biasa, termasuk penyerapan karbon, peningkatan kualitas tanah, memodifikasi karakteristik fisiologis tanah, meningkatkan asosiasi mikoriza, memperbaiki struktur tanah, mengubah bioavailabilitas, meningkatkan siklus nutrisi, dan kapasitas menahan nutrisi tanah.
Biochar umumnya memiliki sifat yang sangat baik seperti stabilitas yang tinggi, struktur pori yang berkembang dengan baik dan gugus fungsi permukaan yang melimpah. Biochar memiliki afinitas tinggi untuk penyerapan nutrisi, dan mencegah pencucian nutrisi, meningkatkan konversi nutrisi, yang mengarah ke hasil panen yang lebih baik. Biochar telah dilaporkan mengubah hasil panen saat ini maupun tanpa adanya pupuk.
Biochar dapat mengurangi faktor merugikan dalam pengomposan tradisional dan meningkatkan efisiensi pengomposan. Biochar dapat disiapkan untuk memanfaatkan berbagai bahan baku dan menjalankan fungsi khusus; biochar harus ditingkatkan dalam hal afinitas, porositas, afinitas pengikatan, gugus fungsi dan usabilitas.
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai pendekatan telah diterapkan untuk merancang biochar yang berkelanjutan dan efektif untuk aplikasi lingkungan. Terdapat tiga bidang yang memerlukan perhatian sesegera mungkin untuk mengembangkan biochar rekayasa, yakni biochar yang dikembangkan dapat digunakan dalam emisi gas rumah kaca, remediasi kompos, dan peningkatan populasi mikroba.
English