Bersumber Dari Manakah Biochar?

Para peneliti berkonsentrasi pada pembuatan biochar dari berbagai sumber biomassa pada parameter produksi yang berbeda. Tanaman energi yang ditanam khusus seperti switchgrass, miscanthus, dan jagung telah dievaluasi untuk produksi biochar tetapi sebagian besar percobaan penelitian telah menggunakan biomassa akhir masa pakai (ELB) seperti kotoran hewan, residu kehutanan dan pertanian, dan lumpur limbah.

Perkebunan biomassa khusus untuk satu-satunya tujuan memproduksi biochar, dengan harga saat ini, tidak mungkin menguntungkan. Biochar yang dihasilkan dari pembukaan hutan adat tidak menghasilkan pengurangan emisi bersih dari perspektif siklus hidup dan juga menimbulkan risiko bagi konservasi keanekaragaman hayati. Ada juga persaingan antara sumber daya biomassa. Oleh karena itu, pabrik biochar yang ada didedikasikan untuk aliran ELB tertentu yang menarik secara finansial.

Residu tanaman dan kotoran hewan, bila dibiarkan di lapangan memainkan peran penting dalam penyerapan karbon, konservasi tanah dan air, aktivitas mikroba, dan produktivitas pertanian. Penggunaannya menghindari aplikasi ekstra pupuk sintetis dan saat ini dikomersialkan sebagai kompos dan pembenah tanah. Selain itu, beberapa sisa tanaman digunakan untuk memberi makan ternak. Oleh karena itu, sisa tanaman dan kotoran hewan bukan merupakan limbah pertanian dan pemindahan ELB ini dari lahan untuk menghasilkan biochar harus dilakukan dengan hati-hati, yaitu jumlah optimal penghilangan bahan baku harus dianalisis dan biochar yang dihasilkan dapat dimasukkan kembali ke lahan yang sama di mana bahan baku berasal.

Biochar dari lumpur limbah yang dihasilkan dalam pengolahan limbah rumah tangga, kota, dan industri mungkin mengandung logam berat dan/atau polutan organik yang dapat mencemari tanah daripada memperbaikinya. Karena kemungkinan ini, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkarakterisasi berbagai jenis lumpur limbah dalam berbagai kondisi karena tingkat kontaminasinya cenderung bervariasi di tempat dan waktu yang berbeda. Selain itu, bahan baku basah seperti lumpur limbah dan kotoran hewan menimbulkan pertanyaan tentang jenis proses karbonisasi mana yang paling baik digunakan karena akan membutuhkan energi yang signifikan untuk mengering sebelum melalui pirolisis lambat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_USEnglish