Biochar : Residu Padi?

Dikarenakan orang Asia bergantung pada beras untuk makanan pokok mereka, praktik pertanian berkelanjutan sangat penting diterapkan di sawah, terutama dalam pengelolaan limbah pertanian dan kesuburan tanah.

Sama seperti kebanyakan perkebunan, tidak jarang pengelola perkebunan padi menggunakan pupuk kimia secara berlebihan yaitu pupuk nitrogen. Hal ini menyebabkan biaya operasional meningkat, selain itu juga menyebabkan degradasi lingkungan. Selain itu, produksi beras diyakini menyumbang sekitar 20% emisi metana dari sumber buatan manusia. Sebagian besar petani padi melihat ini sebagai masalah yang tidak dapat dihindari, karena perkebunan padi membutuhkan nitrogen dalam jumlah tinggi dan penggenangan yang terus-menerus, yang mendorong penguraian bahan organik oleh mikroba anaerobik.

Padi yang dipanen akan mengalami penggilingan, dimana sebagian besar sisa produksi padi dihasilkan. Sekitar 600–800 juta ton jerami padi diproduksi setiap tahun di Asia, sementara secara global sekitar 800–1000 juta ton jerami padi diproduksi ( IRRI, 2020 ). Selain itu, produksi sekam padi dan bekatul tahunan dunia masing-masing adalah 120 ton dan 76 juta ton. Sekam padi sebagian digunakan sebagai bahan bakar di penggilingan padi untuk menghasilkan panas untuk mengeringkan gabah dan pembakaran sisa beras dapat dilakukan di lapangan.

Petani padi percaya bahwa aplikasi langsung sekam padi dan jerami padi ke sawah akan memastikan siklus hara yang optimal, meskipun tidak demikian. Beberapa petani membakar sisa beras karena merupakan pilihan yang lebih murah dan mudah untuk mengelola sampah beras. Ada juga kepercayaan di kalangan petani padi bahwa hal itu akan berkontribusi pada siklus hara tanah. Namun, pembakaran limbah beras yang berkepanjangan berkontribusi terhadap polusi udara dan meningkatkan emisi gas rumah kaca. Dengan demikian, tidak hanya diperlukan pendekatan berkelanjutan untuk produksi beras, tetapi juga dalam pengelolaan residu beras. Mengubah sekam padi menjadi biochar memiliki potensi untuk mengatasi kedua masalah ini.

Abu sekam padi merupakan salah satu contoh biomassa tumbuhan yang banyak digunakan dalam pembuatan bahan. Salah satu penyebab utamanya adalah tingginya kandungan silika (Si) dan penting dalam pembuatan nanokomposit keramik. Selanjutnya, sekam padi memiliki sifat listrik dan termomekanis dan sebagai resistivitas listrik yang menjanjikan. Selain itu, abu sekam padi merupakan bahan penting dalam pembentukan silika nitrida karena kandungan Si sekam padi yang tinggi.

By, Admin

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_USEnglish