Kompor Biochar Tingkatkan Kesehatan Manusia dan Tanaman !

Seperti banyak masyarakat di Amubri, salah satu komunitas adat di ujung selatan Kosta Rika, selama bertahun-tahun mengandalkan fogón untuk memasak, yakni tungku api terbuka tradisional umum di Amubri, dan begitu pula efek kesehatan yang mengerikan. “Sulit untuk melihat sekeliling dan hanya bernapas tanpa merasakan asap membakar mata atau tenggorokan,” kata Buitrago, salah satu warga disana. Sepupunya menderita asma, dan semua orang di keluarganya terus-menerus menangis karena asap kayu bakar.

Buitrago hanyalah salah satu dari tiga miliar orang di seluruh dunia yang mengandalkan kompor api terbuka semacam itu. Sebuah studi kesehatan global baru-baru ini menemukan bahwa asap dari kompor tersebut merupakan ancaman kesehatan lingkungan terbesar di dunia saat ini, membunuh 3,5 juta orang per tahun— sebabkan lebih banyak kematian daripada gabungan kematian yang disebabkan oleh malaria dan HIV/AIDS. Kompor yang membakar memang lebih bersih dan dapat membantu melawan epidemi ini, tetapi mereka dapat melakukan lebih dari itu jika dikonfigurasi untuk menghasilkan biochar, residu berbutir halus berwarna gelap yang dapat menjadi aset berharga bagi masyarakat pedesaan.

Di daerah yang beragam seperti lembah pegunungan Kosta Rika yang tinggi dan ladang pertanian di Kenya barat, kompor biochar digunakan untuk membersihkan udara dan menyuburkan tanah secara bersamaan. Biochar, sejenis arang yang dihasilkan saat biomassa terbakar di lingkungan bebas oksigen, dapat meningkatkan air dan nutrisi di tanah yang kering dan terkuras sekaligus berfungsi sebagai kendaraan untuk mengubur karbon yang berkontribusi terhadap pemanasan global.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_USEnglish