Selama beberapa dekade terakhir, perhatian terhadap emisi metana (CH4) telah berkembang menjadi isu lingkungan yang serius karena kontribusinya terhadap perubahan iklim. Metana dilepaskan ke atmosfer melalui berbagai sumber, termasuk proses alamiah seperti lahan basah dan fermentasi enterik pada hewan liar, serta aktivitas manusia seperti sektor minyak dan gas alam, serta fermentasi enterik pada hewan ternak. Industri daging sapi modern telah berusaha untuk mengurangi dampaknya pada emisi gas rumah kaca, tetapi tantangan ini terus berlanjut.
Peran Rumen dalam Produksi CH4
Salah satu kontributor utama emisi metana dalam industri daging sapi adalah fermentasi enterik yang terjadi dalam rumen hewan ruminansia seperti sapi. Rumen adalah tempat fermentasi yang dilengkapi dengan berbagai populasi mikroba, yang memungkinkan hewan untuk mencerna tumbuhan dan mengubahnya menjadi protein berkualitas tinggi seperti daging dan susu. Namun, produksi metana enterik juga mengakibatkan kerugian energi bagi hewan, berkisar antara 2 hingga 12% dari asupan energi kotor tergantung pada diet yang diberikan.
Biochar sebagai Solusi Potensial
Salah satu metode yang diusulkan untuk mengurangi produksi metana dalam daging sapi adalah dengan menggunakan biochar. Biochar adalah produk yang dihasilkan dengan membakar bahan organik pada suhu tinggi dalam ketiadaan oksigen, menghasilkan produk arang yang terkarbonisasi.
Ada beberapa teori tentang bagaimana biochar dapat memengaruhi produksi metana dalam rumen hewan ruminansia. Salah satunya adalah bahwa biochar dapat menyerap gas metana dalam rumen. Selain itu, struktur berpori dan luas permukaan yang besar dari biochar dapat mempengaruhi komunitas mikroba dalam rumen atau mengubah populasi mikroba itu sendiri.
Masalah emisi metana dalam industri daging sapi adalah permasalahan yang serius dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim. Penggunaan biochar sebagai solusi potensial telah menjadi fokus penelitian. Kita harus memahami dengan lebih baik bagaimana biochar dapat digunakan secara efektif untuk mengurangi produksi metana dalam industri daging sapi. Upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk ilmuwan, petani, dan industri, mungkin diperlukan untuk mengembangkan solusi yang berkelanjutan.
Dengan begitu banyak yang tergantung pada industri daging sapi, penemuan solusi yang efektif dapat membantu menjaga keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan gizi manusia dan perlindungan lingkungan.