Padi adalah tanaman pokok yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan makanan sebagian besar populasi dunia. Namun, produksi padi menghadapi berbagai tantangan, termasuk serangan hama, seperti wereng punggung putih (WBPH), yang dapat menyebabkan kerugian hasil yang signifikan. Metode tradisional pengendalian hama, seperti pestisida kimia, membawa konsekuensi ekonomi dan lingkungan.
Biochar, bahan berbasis karbon yang dihasilkan melalui pirolisis, semakin menarik perhatian karena potensinya untuk meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman. Ini menawarkan beberapa manfaat, termasuk penyerapan karbon jangka panjang, penyediaan nutrisi yang konsisten, peningkatan retensi kelembaban tanah, dan penurunan kepadatan tanah. Selain itu, biochar dapat memicu ketahanan sistemik terhadap berbagai patogen tanaman, yang membuatnya menjadi solusi menarik untuk mengatasi hama seperti WBPH.
Aspek kunci dari studi ini adalah optimasi tingkat biochar untuk budidaya padi. Hasil screening awal menunjukkan bahwa penambahan biochar sebanyak 10% (b/b) secara signifikan meningkatkan karakteristik fisiologis tanaman padi, seperti ‘Cheongcheong’ dan ‘Nagdong.’ Namun, tingkat biochar yang berbeda, termasuk 1%, 2%, 3%, dan 20%, memiliki efek negatif pada pertumbuhan tanaman.
Ketika terpapar serangan WBPH, tanaman padi ‘Cheongcheong’ dan ‘Nagdong’ merespons secara berbeda terhadap amendemen biochar. Aplikasi biochar secara signifikan meningkatkan pertumbuhan ‘Nagdong’ sementara mengurangi pertumbuhan ‘Cheongcheong.’ Selain itu, kerusakan yang disebabkan oleh WBPH secara signifikan lebih rendah pada ‘Nagdong’ namun lebih tinggi pada ‘Cheongcheong’ dibandingkan dengan tanaman kontrol. Temuan ini menunjukkan bahwa tingkat asam jasmonat (JA) yang dipicu oleh biochar mungkin memainkan peran dalam respon yang bervariasAsam jasmonat (JA) adalah fitohormon utama yang terlibat dalam respons pertahanan tanaman terhadap stres biotik, seperti herbivora. Ia memicu pelepasan senyawa volatil yang dapat mencegah herbivora secara langsung atau menarik musuh alami mereka. Namun, regulasi JA dan efeknya pada pertumbuhan padi dalam berbagai kondisi memerlukan penyelidikan lebih mendalam untuk meningkatkan karakteristik pertanian. Dengan memahami hubungan kompleks antara biochar, asam jasmonat, dan respons tanaman, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif dan ramah lingkungan untuk budidaya padi.