Biochar adalah teknologi penghilangan gas rumah kaca (GGR) yang berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap target nol bersih Inggris dalam mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca bila diterapkan pada lahan pertanian, lahan gambut, dan lokasi lainnya. Namun, pertanyaan besarnya adalah: bagaimana kita memastikannya berkelanjutan secara lingkungan dan layak secara ekonomi? Dan adakah peningkatan teknologi yang dapat memfasilitasi terwujudnya tujuan tersebut?
Para peneliti, Disni Gamaralalage dan Yuzhou Tang di Universitas Nottingham dan Leeds, sedang mengembangkan model LCA-TEA yang komprehensif dengan mempertimbangkan dampak siklus hidup biochar termasuk pengadaan biomassa, produksi biochar, dan permanen penyimpanan karbon di berbagai aplikasi akhir. Pekerjaan mereka akan mengukur dampak bersih gas rumah kaca dan kelayakan ekonomi biochar di Inggris, yang pada gilirannya dapat diperluas untuk menginformasikan potensi global. Model reaksi yang disederhanakan telah dikembangkan untuk mensimulasikan metrik vital seperti hasil massa, konsumsi energi, waktu yang diperlukan untuk reaksi, kualitas dan karakteristik arang. Disni dan Yuzhou bertujuan untuk memberikan panduan untuk desain sistem produksi biochar yang fleksibel, terukur, dan berkelanjutan dengan memanfaatkan berbagai bahan baku.
Penempatan biochar yang berhasil juga akan membutuhkan pemahaman tentang dampak dari kemungkinan kebijakan, bersama dengan peran produsen dan petani di pasar yang baru lahir. Oleh karena itu, tim bekerja untuk memahami pandangan semua pemangku kepentingan biochar, bertujuan untuk merancang model bisnis yang akan memenuhi kebutuhan semua pihak yang sangat penting untuk mewujudkan potensinya.
Pengaruh ukuran/lokasi fasilitas pemrosesan, ketersediaan bahan baku, dan manfaat tambahan dari amandemen tanah juga akan ditambahkan ke kerangka analisis untuk mengatasi tujuan Demonstrasi Biochar dan memajukan upaya menuju pencapaian target net-zero.