Pengaruh Biochar Terhadap Pencemar Lingkungan (Pencemar Organik)

Pengaruh Biochar Terhadap Pencemar Lingkungan (Pencemar Organik)

Selain logam berat, kontaminasi tanah dengan polutan organik (biasanya dari kegiatan industri, praktik pertanian, dan pembuangan limbah yang tidak tepat) semakin menjadi masalah lingkungan global yang serius. Karena sifatnya yang sangat aromatik, luas permukaan yang besar, pH tinggi, volume mikropori , dan keberadaan gugus fungsi polar yang melimpah, biochar telah terbukti efektif dalam menyerap berbagai bahan kimia organik, termasuk pestisida, hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), dan polutan baru. Dehalorespirasi merupakan salah satu proses reduksi pada tanah sawah, sehingga biochar dapat menghambat beberapa polutan organik melalui mekanisme ini.

Sebuah studi melaporkan bahwa biochar secara efisien memediasi deklorinasi reduktif pentachlorophenol oleh bakteri tanah asli atau geobacter sulfurreducens. Adsorpsi tetap merupakan proses utama dimana biochar mengurangi polusi organik. Tingkat kemanjuran adsorpsi polutan organik tergantung pada sifat biochar (misalnya luas permukaan spesifik, distribusi ukuran pori, gugus fungsi permukaan, dll.), dan jenis zat pencemar. Misalnya, kemampuan biochar untuk menyerap asetaminofen, diklofenak, karbamazepin, citalopram, dan naftalena meningkat dengan luas permukaan spesifik biochar yang lebih tinggi. Selain itu, adsorpsi atrazin dan imidacloprid tidak berkorelasi dengan luas permukaan spesifik biochar. Faktor lainnya adalah distribusi ukuran pori biochar. Jumlah situs adsorpsi yang lebih besar dalam mikropori menyebabkan kapasitas adsorpsi polutan organik yang lebih tinggi oleh biochar. Karena disosiasi gugus fungsi yang mengandung O 2 pada permukaan biochar, biochar bermuatan negatif dan mengikat polutan bermuatan positif. Meskipun efek biochar dalam mengendalikan potensi destruktif polutan organik telah didefinisikan dengan baik dalam berbagai penelitian, pengaruhnya terhadap polutan organik di tanah sawah belum dipelajarin dengan baik. Oleh karena itu disarankan agar peneliti lebih memperhatikan pengaruh biochar terhadap pengendalian polutan organik di tanah sawah.

Dalam beberapa tahun terakhir, telah ditemukan bahwa biochar juga dapat secara efektif mengendalikan polusi nanoplastik pada tanah sawah. Polyethylene terephthalate microplastic (PET) saja mengurangi keragaman bakteri di tanah sawah sebesar 26%, sedangkan koeksistensi PET dan biochar tidak menyebabkan perubahan yang signifikan. Beberapa proses seperti adsorpsi elektrostatik, kompleksasi, dan retensi pori diperkenalkan sebagai mekanisme utama dalam penghilangan nanoplastik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_USEnglish