Biochar, bakteri, dan tanaman semuanya terdiri dari sumber daya yang tersedia secara luas, alami, dan terbarukan. Selain itu, mereka dapat direkayasa untuk meningkatkan efisiensi mereka dalam perbaikan lingkungan. Biochar terutama tidak menghilangkan polutan organik dengan sendirinya tetapi melumpuhkan polutan di lingkungan. PGPB saja tidak dapat bertahan hidup di tanah tanpa tanaman, dan kelangsungan hidup serta aktivitasnya sangat ditingkatkan dengan adanya penyerap (misalnya, biochar) untuk memperbaiki tekanan abiotik yang disebabkan oleh kontaminan.
Semua komponen dari sinergi biochar-bakteri-tanaman yang disebutkan di atas lebih jauh ditingkatkan oleh matriks di mana mereka berada, yaitu tanah. Tanah yang “sehat” dalam konteks fitoremediasi adalah tanah yang mendukung bioremediasi yang optimal dan tangguh. Biochar dan tanaman menyediakan tanah suboptimal dengan karbon (polutan non-organik) dimana nhal tersebut sangatlah dibutuhkan. Biochar menyediakan kerangka karbon fisik yang bandel dan segera stabil untuk meningkatkan pertukaran gas dan mengurangi beban polutan (baik fisik maupun kimia), sementara tumbuhan menyediakan fotosintat C yang segar dan labil untuk membantu mikroba dan fauna tanah dalam menjaga stabilitas fisik struktur tanah, melawan kekuatan destruktif, dan pada akhirnya membantu transisi tanah dari yang mendukung aktivitas bioremediasi menjadi yang mendukung ekosistem.
Ada interaksi lebih lanjut yang terjadi dari waktu ke waktu. Misalnya, bakteri yang dapat mengkolonisasi permukaan biochar internal selanjutnya dapat memetabolisme polutan yang terserap, dan/atau eksudat akar dari tanaman dapat merangsang desorpsi polutan dari biochar, membuat polutan rentan terhadap degradasi mikroba di dalam tanah. Biochar dapat meningkatkan ukuran populasi mikroba dan aktivitas enzim yang terkait dengan degradasi polutan dan siklus nutrisi di rizosfer, bergantung pada sifat-sifatnya. Tumbuhan juga melepaskan enzim, seperti peroksidase dan fenol oksidase, dalam eksudat akar, yang dapat mendegradasi sebagian metabolit polutan yang teroksidasi (dihasilkan melalui oksidasi mikroba dari polutan organik asli). Dalam sebuah studi oleh Hussain et al., ditemukan bahwa biochar, bakteri, dan tanaman dapat berinteraksi dengan sukses untuk menghasilkan perbaikan hidrokarbon minyak bumi yang lebih baik. Efek sinergis dari biochar, tanaman, dan bakteri pada remediasi logam berat dan PAH selanjutnya ditunjukkan menggunakan enam spesies tanaman dan sejumlah strain bakteri pendegradasi PAH, Acinetobacter junii HS29, Enterobacter cloacae HS32 , Enterobacter aerogenes HS39 , Enterobacter asburiae HS22 , Brevibacillus reuszeri HS37, dan Stenotrophomonas sp. HS16, dari tanah yang terkontaminasi minyak. Pendekatan gabungan meningkatkan pertahanan antioksidan tanaman dan membantu menghilangkan logam berat dan PAH dari tanah. Jelas bahwa meningkatkan pemahaman kita tentang potensi trinitas ini dengan maksud untuk remediasi polutan lingkungan, dapat menjanjikan pengelolaan tanah suboptimal yang berkelanjutan.